Rabu, 09 Maret 2011


RINGKASAN MATERI
“Budi Daya Ikan Nila Gift Secara Intensif”
1.     Lokasi
Pembenihan ikan nila gift dapat dibudidayakan di kolam. Ada dua unit kolam yang dapat digunakan dalam pemijahan ikan nila gift. Kolam yang pertama digunakan sebagai tempat pembenihan dan kolam yang kedua digunakan sebagai tempat perawatan atau pemeliharaan benih(kolam benih)
2.      Fasilitas
Kolam pemijahan dilengkapi dengan kowakan (kobakan) yang dihubungkan dengan caren (parit) yang melintang atau membujur ditengah permukaan dasar kolam. Perbandingan luas kolam pemijahan dan kolam benih adalah 1:5 atau 1:4. Luas kolam pemijahan disesuaikan dengan jumlah induk yang akan dipijahkan.
3.      Konstruksi
Kowakan terdiri dua jenis, yaitu: kowakan petama dan kowakan kedua.  Kowakan pertama dibuat permanen dengan ukuran 2 m x 2 m x  0,2 m. dinding dan lantai      kowakan dibangun dari pasangan material berupa campuran semen (PC), pasir, batu kali (batu bata), kapur, dll. Kowakan ini dibuat dekat pintu pemasukan air dan digunakan untuk penampungan benih.
4.      Kolam permanen dan non permanen
Kowakan kedua dapat dibuat permanen atau semi permanen dan non permanen dengan ukuran 4 m x 4 m x 0,4 m. Dinding kowakan semi permanen dibangun dari pasangan material sedangkan lantainya berupa tanah keras. Kowakan non- permanen dibangun tanpa pasangan material. Kowakan semi permanen atau non-permanen dibuat sejajar (segaris) dengan caren dan kowakan benih. Kowakan ini digunakan untuk penampungan induk.
5.      pembenihan
Waktu berpijah untuk setiap induk ikan tidak bersamaan. Selisih waktu pemijahan berkisar 5 – 7 hari. Artinya, perbedaan waktu berpijah setiap induk dengan induk lainnya mencapai satu minggu. Telur hasil pemijahan akan menetas sekitar 5 – 7 hari setelah dierami induk betina dan larva tetesannya akan di asuh selama 11 hari. Cara mengasuh larva mirip dengan cara mengerami telur, yaitu dimasukkan dan disimpan dalam rongga mulut. Sebagian besar induk telah berpijah dalam waktu 2 – 4 minggu sejak penebaran induk dalam kolam pemijahan.
Sekitar 1 – 2 minggu atau setelah kolam pemijahan dipenuhi gerombolan benih nila gift yang cukup banyak, induk ikan akan segera ditangkap dan dipindahkan ke kolam penampungan atau kolam pemijahan lain dengan menggunakan jaring nylon (polyethylene).
Untuk menghasilkan benih nila gift yang hampir seluruhnya memiliki jenis kelamin jantan harus dilakukan sex-reveral atau alih kelamin. Langkah-langkah pemijahan rekayasa meliputi penyiapan dan seleksi calon induk , pematangan gonad ( ripening of spawner), pemijahan, panen telur, perawatan,dan penetasan telur, serta perawatan larva dan benih.
Untuk memperoleh benih nila gift yang baik harus dilakukan seleksi kualitas. Secara morphologi, kualitas benih nila gift dapat dilihat dari warna, postur tubuh (ukuran ideal), bentuk badan, gerakan renang dan keadaan fisik tubuh. Warna benih ikan nila gift adalah hitam agak keputih-putihan. Postur  tubuh benih nila gift mirip dengan benih nila merah. Postur tubuh ini dapat dilihat berdasarkan ukuran ideal panjang dan beratnya. Warna tubuh induk yang baik adalah hitam keputih-putihan dan tidak ada bercak. Ukuran kepala relatif lebih kecil dibandingkan dengan badannya. Alternatif untuk meningkatkan produksi dan produktivitas usaha pemeliharaan ikan nila gift adalah menerapkan pengelolaan secara intensif. Pola  pengelolaannya dilakukan dengan memisahkan tahap-tahap pemeliharaan, yaitu produksi benih, produksi gelondongan, produksi ikan konsumsi, dan calon induk.
Pemeliharaan (pendederan) dapat dilakukan dikolam terbuka atau dikolam tertutup. Dikolam terbuka pemeliharaannya dilakukan untuk mencapai ukuran gelondongan berupa semi permanen dan non-permanen yang berukuran luas secara intensif. Dikolam tertutup pemeliharaanya dilakukan untuk mencapai ukuran gelondongan berupa permanen dengan padat penebaran tinggi, yaitu 250 – 300 ekor. Pekerjaan utama pemeliharaan nila gift dikolam tertutup adalah mengelola air dan pakan. Pemeliharaan nila gift dikolam tertutup memerlukan intensitas operasional yang tinggi.
6.      Pembesaran
Pembesaran nila gift dapat dilakukan secara monokultur ataupun polikultur di kolam air tenang dan mengalir, karamba, jala apung, dan tambak air payau. Pembesaran nila gift juga dapat dilakukan secara terpadu dengan unggas (ayam) atau ternak lain.
Didalam kolam tenang, pembesaran nila gift tidak berbeda dengan perawatan  benih ataupun pendederan benih gelondongan. Ukuran kolam minimal 100 m. Kedalaman   kolam minimal 1 m dan tanggul tidak mudah bocor retak dan ambrol. Massa pemeliharaan nila gift dengan sistem monokultur dapat disesuaikan dengan permintaan pasar (konsumen/pembeli) dan tingkat keuntungan.  Jaminan kontinuitas produksi dan kemudahan pengaturan waktu panen yang sesuai dengan permintaan konsumen sangat menentukan kelayakan usaha dan tingkat keberhasilan pembesaran nilai gift secara intensif.
a.       Kolam air tenang
Prinsip-prinsip pemeliharaan ikan nila gift di kolam air tenang dapat mengacu pada pedoman pemeliharaan ikan di kolam air air deras.
b.      Karamba
Pemeliharaan ikan nila gift dalam karamba yang tahan hidup pada perairan yang tidak stabil. Karamba dapat dipasang statis di dasar perairan atau diikat dinamis dibawah atau menjulang sedikit diatas permukaan air dan dasar peraiaran.    Masa pemeliharaan nila gift dalam karamba disesuaikan dengan tujuan dan kondisi pemeliharaan serta lingkungan perairan. Pertumbuhan ikan nila gift yang dipelihara dalam karamba relatif lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan ikan nila gift yang dipelihara di kolam tenang.
c.       Jala apung
Masalah utama pemeliharaan ikan nila gift dalam jala atau jaring apung adalah kerusakan jaringan(net). Kerusakan jaringan sulit diatasi dan diperbaiki jika benih ikan telah ditebar. Jala apung harus diangkat jika ikan telah di panen. Konstruksi jala apung untuk pemeliharaan nila gift tidak berbeda dengan jala apung lain. Nila gift dapat dipelihara dalam jala apung selama 3- 4 bulan dengan penebaran padat 50 ekor. Pembatasan masa masa pemeliharaan disesuaikan dengan ketahanan jala apung dalam air.
d.      Tambak
Nilai ekonomis pembesaran ikan di tambak memang tidak sebanding dengan udang windu. Namun, usaha pembesaran nila gift ditambak dapat memberikan manfaat berupa optimalisasi lahan. Manfaat lain pembesaran ikan nila gift ditambak adalah memutus siklus penyakit udang. Pembesaran nila gift dan udang windu di tambak secara bergantian merupakan upaya alternative pergiliran (rotasi) tanam dalam system pemeliharaan ikan.
Pemeliharaan ikan nila gift dapat dilakukan secara terpadu dengan ayam. Sistem pemeliharaan nila gift seperti ini mempunyai 2 keuntungan sekaligus, yaitu mengurangi biaya pengeluaran dan mengoptimalkan penggunaan lahan. Keuntungan lain pemeliharaan secara terpadu adalah menghemat tenaga untuk memberikan dan tenaga untuk membersihkan kotoran ayam serta meningkatkan frekuensi pemberian pakan ikan akibat frekuensi pengeluaran kotoran ayam yang tidak bersamaan.kesulitannya ialah biasa ditemukan dalam pemeliharaan nila gift terpadu adanya variasi perkembangan dan pertumbuhan. Masa pemeliharaan ikan nila gift secara terpadu dengan ayam adalah 3 – 4 bulan, sedangkan masa pemeliharaan ayam cukup bervariasi.
Polikultur adalah suatu cara pemeliharaan beberapa jenis ikan dalam unit kolam yang sama. Tehnik pemeliharaan polikultur ini mirip dengan pemeliharaan monokultur.Padat penebaran  dan jumlah pakan yang diberikan ditentukan berdasarkan biomassa ikan secara keseluruhan. Kesulitan pemeliharaan polikultur adalah pelaksanaan penangkapan hasil karena harus dilakukan seleksi secara manual. Keunggulan pemeliharaan ikan secara polikultur antara lain dapat mengurangi kematian massal, dapat menghemat makanan, dan dapat menghasilkan beberapa jenis ikan.
7.      Pembesaran hama penyakit
Hama pengganggu usaha pemeliharaan nila gift dapat digolonglan menjadi dua, yakni golongan predator dan kompetitor ( penyaing). Hama yang termasuk golongan predator adalah ular,katak,ikan buas seperti kutu dll.
Secara umum penyakit ikan dapat dibedakan menjadi 2 kelompok penyebab, yaitu penyakit parasitik dan non-parasitik. Penyakit non-parasitik penyebab kematian ikan adalah kondisi lingkungan yang jelek dan kekurangan pangan . kondisi lingkungan tersebut seperti perubahan suhu air secara mendadak,keadaan PH air yang terlalu rendah dan terlalu tinggi , kekurangan oksigen yang terlarut dalam air,meningkatnya senyawa beracun.meningkatnya kekeruhan air,pencemaran air,luka fisik dan cacat tubuh penyakit parasitic yang mengakibatkan kematian ikan nila gift digolongkan menjadi 3 kelompok,yaitu penyakit bacterial,jamur dan protozoa.
8.      Pemanenan
Tujuan utama usaha budidaya ikan adalah keuntungan dengan menghasilkan ikan sebanyak-banyaknya dengan pengorbanan sumber daya dan paling hemat.
9.      Analisis ekonomi
Analisis untung rugi pembenihan nila gift sistem alami menurut harga berlaku tahun 2000

No.
Uraian
Unit (Rp)
Niulai satuan (Rp)
Total nilai
keterangan

Penyusutan/ sewa  bangunan kolam
2000 m
4.000.000
4000.000
Ø  Masa pakai optimal bangunanan kolam dan prasarana lain  10 tahun


Tenaga kerja
1 0rang
200.000
2.400.000
Ø  Rerata honor perbulan Rp..200.000
3
Bahan
Ø  Pembelian induk



Ø  Pakan;
§   Pellet



§   Dedak halus


Ø  Kapur
Ø  Pupuk organik
Ø  Insektisida

Ø  Bahan-bahan lain

100 kg




100 kg



250 kg


500 kg
2.500 kg
-
-


6.000




2,750



600


250
50
-
-

600.000




275.000



150.000


125.000
125.000
50.000
100.000
75.000

Ø  Jantan 25 kg dan betina 75 kg

Ø  Pakan induk


Ø  Pakan benih       dan induk





4
Peralatan (meliputi; happa, serok, pecak, saringaqn,ember, dll.
-
-
75.000
Ø  Nilai peralatan dihitung berdasarkan masa pakai optimal dan harga pembelian
5
Lain-lain
-
-
300.000

6
Bunga bank
-
-
250.000
Ø  Suku bunga bank komersil dikurangi insentif  pengembalian tepat waktu (IPTW), dll
7
Pendapatan:
§  Penjualan benih
§  Induk aktif

350.000
300 kg

30
5.000

10.500.000
1.500.000

8
Keuntungan


3.550.000










































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar