Senin, 21 Maret 2011

DASAR-DASAR AKUAKULTUR



SOAL
1.      Apa tujuan pembersihan kolam?
2.      Apa tujuan pemupukan?
3.      Apa tujuan sampling berat ikan sebelum ditebar?
4.      Apa tujuan aklimatisasi?
5.      Bagaimana proses aklimatisasi pada saat menebar bibit atau benih ikan?
6.      Hitung berapa kebutuhan pakan perhari dengan kadar tebar 1200 ekor dengan bibit berat rata-rata 17 gr?
JAWABAN
1.      Pembersihan kolam
Adapun tujuan dari pembersihan kolam adalah:
·         Menghilangkan lumpur yang berlebihan terutama di daerah yang merupakan arena mengendapnya lumpur.
·         Menghilangkan bahan organik yang merugikan.
·         Menutup lubang-lubang yang biasanya ada disisi tambak yang bisa menjadi jalan masuk binatang pemangsa dan menjadi jalan keluar bagi ikan atau hewan lain yang dibudidaya.
·         Membersihkan kolam dari tumbuhan-tumbuhan yang dapat mengganggu proses budidaya.

Gambar 1.1. Pembersihan tumbuhan air

2.      Tujuan pemupukan
Pemupukan kolam pada prinsipnya adalah untuk menyuburkan air, dengan terbentuknya pakan alami dan pupuk dapat menjaga kesetimbangan air agar fluktuasi komponen perairan tidak besar. Kesuburan perairan ditandai dengan air yang telah berwarna hijau cerah. Untuk lumut diperlukan pupuk compund (NPK) dengan dosis 20 gram per m3 air. Untuk pedoman praktis pemberian dilakukan 2 minggu sekali dengan dosis 2 kg urea dan 15 kg TSP untuk setiap ha tambak. Untuk fitoplankton flagellata dan fitoplankton diatoma pemberian pupuk diberikan dengan perbandingan N dan P tertentu.
 Kegiatan pemupukan bertujuan antara lain :
1. Penumbuhan phytoplankton dan zooplankton
2. Menciptakan suhu, pH yang konstan dengan indikasi perubahan warna air   hijau cerah
3. Menciptakan keseimbangan ekosistem bio aquatic yang berfungsi sebagai penyediaan pakan alami untuk starter maupun bakteri decomposer.
Menyuburkan air kolam
3.      Tujuan sampling ikan sebelum ditebar:
v  Mengetahui berat awal ikan sebelum diaklimatisasi
v  Mengetahui berapa besar jumlah pakan yang harus diberikan kepada ikan.
4.      Tujuan aklimatisasi
Tujuan aklimatisai adalah untuk penyesuaian antara suhu tempat penampungan benih ikan dengan suhu air di kolam budidaya.
5.      Proses aklimatisasi
Sebenarnya, Prinsip “aklimatisasi” yang digunakan pada pembahasan ini adalah proses penyesuaian dua kondisi (lingkungan, pakan dan kondisi lainnya) yang berbeda (dari suatu kondisi ke kondisi baru) sehingga perubahan kondisi tersebut tidak menimbulkan stress bagi ikan yang dibudidayakan. Kegiatan ini perlu dilakukan secara cermat dan penuh kesabaran agar tingkat stress ikan  terhadap perubahan kondisi tersebut dapat ditekan seminimal mungkin sehingga secara kualitas dan kondisi ikan dapat dipertahankan secara optimal. Adapun cara melakukan aklimatisasi adalah ikan atau udang yang berada di dalam wadah(ember ataupun kantong). Ikan yang berada di dalam ember dimasukkan air dari lingkungan yang baru sedikit demi sedikit,apabila ikan merasa cocok dengan lingkungan yang baru maka ikan akan keluar dari ember tersebut. Dan apabila menggunakan kantong, terlebih dahulu kantong yang berisi ikan di rendam di lingkungan yang baru agar terjadi kesesuaian suhu antara di dalam dan luar kantong. Setelah waktu yang dirasa sudah cukup maka buka kantong dan biarkan ikan keluar dari kantong tersebut.
Proses aklimatisasi  saat menebar ikan adalah diaklimatisasi selama 15 menit tanpa dikeluarkan dari wadah.. setelah 15 menit berlalu, wadah yang berisi benih sudah bisa ditenggelamkan ke dalam air. Dengan begitu benih ikan akan keluar dengan sendirinya. Walaupun setiap wadah memerlukan 15 menit untuk diaklimatisasi akan tetapi bukan berarti kita memerlukan waktu 60 menit untuk menebari empat wadah benih. Untuk empat wadah, waktu penebarannya yang intensif adalah 30 menit. Hal ini tentu saja dilakukan tanpa menunggu wadah diaklimatisasi satu per satu. Caranya ialah setelah wadah pertama dimasukkan selama 5 menit wadah kedua dapat dimasukkan pada waktu tersebut dan begitu seterusnya.

Gambar 1.2 Cara melakukan aklimatisasi
Tahapan-tahapan yang biasa digunakan dalam proses aklimatisasi                      mencangkup                                                                                   
v  Pemindahan benur-benur yang masih dalam kemasan ke perairan tambak. Usahakan agar kemasan-kemasan benur tersebut dikumpulkan pada suatu tempat yang mudah untuk dijangkau di dalam petakan tambak (biasanya di pinggir petakan tambak atau di pojok petakan tambak) yang diberi pembatas sehingga kemasan benur tidak menyebar. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengamatan kondisi dan aktivitas benur selama proses aklimatisasi.
Selama proses ini kemasan benur sebaiknya tidak dibuka terlebih dahulu (kecuali kemasan yang telah digunakan untuk sampling benur) dan biarkan selama beberapa saat di dalam perairan dalam keadaan tertutup. Selanjutnya lakukan pengamatan pada beberapa kemasan benur tersebut, jika di dalam kemasan benur tersebut telah terlihat berembun maka kemasan benur sudah dapat dibuka. Indikator ini menunjukkan bahwa suhu antara perairan tambak dan kemasan benur relatif telah sama. Lakukan hal sama pada kemasan-kemasan benur yang telah menunjukkan indikator yang sama.
v  Pada saat membuka kemasan benur, lakukan penambahan air tambak ke dalam kemasan benur tersebut secara perlahan dengan menggunakan telapak tangan sehingga sebagian kemasan benur dalam kondisi berada di dalam perairan tambak. Biarkan kondisi tersebut untuk beberapa saat, dan lakukan kegiatan yang sama untuk kemasan-kemasan benur lainnya.
Selanjutnya lakukan pengamatan terhadap kondisi dan aktifitas benur pada beberapa kemasan tersebut. Jika benur-benur di dalam kemasan sudah terlihat secara aktif di pinggir kemasan (pada beberapa kasus benur terlihat konvoi) maka hal ini menunjukkan bahwa benur sudah siap dipindahkan ke dalam perairan tambak. Indikator ini menunjukkan bahwa kondisi kualitas air secara umum antara perairan tambak dan kemasan benur relatif telah sama
v  Pindahkan benur di dalam kemasan ke perairan tambak secara perlahan-lahan jika hasil pengamatan telah menunjukkan indikator seperti item no.2 di atas. Lakukan kegiatan yang sama untuk kemasan-kemasan benur lainnya.
v  Lakukan pembersihan perairan tambak terhadap sampah/kotoran yang ditimbulkan oleh proses tebar benur ini agar tidak menimbulkan kendala dalam proses budidaya udang berikutnya.
6.      Kebutuhan pakan perhari
Hitung kebutuhan pakan ikan per hari dengan kadar tebar 1200 ekor dengan berat rata-rata per ekor adalah 17 gram?


Catatan:
193 = berat ikan + berat wadah platik
23,5= berat plastik
Maka, 193,0 – 23,5 = 16,95 gr atau 17 gr
                  10
Luas area adalah 20 x 20 = 400 are
Padat tebar 30 ekor, jadi dalam 1 are terdiri dari 10 ekor
Jumlah total ikan keseluruhan 1200 ekor








Sumber referensi :
http://wwwtrubus online.com/penebar pemasaran: Niaga swadaya.
Buku :Setiyono, ``tehnik pemeliharaan Bawal air tawar dengan manipulasi lingkungan dibalai budidaya air tawar suka bumi, Jawa barat, Undip semarang.
Buku :Zonevelt N. et al, prinsip-prinsip budidaya ikan (Jakarta: gramedia Puastaka Utama, 1991.
Buku :Usni arie, Budidaya Bawal Air Tawar sebagai konsumsi dan Hias
Paket Teknologi Pembesaran Ikan Kakap Putih ( Lates calcarifer, Bloch) di Keramba Jaring Apung, Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian, 1994.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar